Konseling merupakan proses wawancara
tatap muka antara dua orang (konselor dan klien) yang bertujuan untuk
memberikan bantuan kepada klien, sehingga klien dapat memecahkan masalahnya dan
lebih berkembang dalam kehidupan sekarang dan masa depannya. Menurut British
Association of counseling (dalam Mappiare, 2004), konseling merupakan suatu
proses bekerja dengan orang banyak, dalam suatu hubungan yang bersifat
pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau
pemecahan masalah.
Sedangkan psikoterapi merupakan
interaksi sistematis klien-terapis memanfaatkan prinsip psikologis, untuk
melakukan pengubahan pikiran, perasaan dan perilaku klien, dengan tujuan
membantu klien mengatasi perilaku abnormal, memecahkan masalah dan atau
berkembang sebagai individu.
Menurut
Mappiare (dalam Hartosujono, 2004) ada sejumlah perbedaan psikoterapi dan
konseling dikemukakan sebagai berikut:
1.
Konseling merupakan bagian dari psikoterapi. Psikoterapi merupakan bagian yang
lebih
luas
dari pada konseling.
2.
Konseling lebih mengarah pada penyebab atau awal masalah. Selanjutnya konseling
lebih
mengarah
pada pengembangan-pendidikan-pencegahan. Berbeda dengan psikoterapi yang
mengarah
penyembuhan-penyesuaian-penyembuhan.
3.
Dasar konseling adalah filsafat manusia. Dasar dari psikoterapi adalah
perbedaan individual dengan dasar-dasar psikologi kepribadian dan
psikopatologi. Pada perkembangan selanjutnya konseling juga memanfaatkan
perkembangan teori-teori
kepribadian
dalam konteks ilmu perilaku.
4.
Dijelaskan oleh Narayana Rao (dalam Hartosujono, 2004) bahwa tujuan antara
konseling dan psikoterapi sama, namun keduanya berbeda dalam proses
pencapaiannya. Psikoterapi
mencapainya
dengan cara ‘pembedahan’ psikis dan pembedahan otak. Proses konseling
lebih
mengarah pada identifikasi dan kekuatan-kekuatan positif yang dimiliki klien,
agar
klien
lebih maksimal dalam kehidupannya.
Konseling dan Psikoterapi merupakan suatu usaha
profesional untuk membantu/memberikan layanan pada individu-individu mengenai
permasalahan yang bersifat psikologis. Dengan kata lain Konseling dan
Psikoterapi bertujuan memberikan bantuan kepada klien untuk suatu perubahan
tingkah (behauvioral change), kesehatan mental positif (positive mental
health), pemecahan masalah (problen solution), keefektifan pribadi (personal
effectiveness), dan pembuatan keputusan (decision making). Dengan demikian
seorang konselor perlu didukung oleh pribadi dan keterampilan yang dapat
menunjang keefektifan konseling.
Pada dasarnya
antara konseling dan psikoterapi dalam hal tujuan sama-sama ingin membantu agar
klien dapat menemukan permasalahan untuk kemudian dapat dipecahkan
bersama-sama, namun semua itu hanya dapat terlaksana dengan baik manakala klien
dapat membuka diri dan mau diajak kerjasama.
Dan adapun
perbedaannya lebih kepada pendekatan dan cara penanganannya, dimana konselor
sebagai mitra yang dapat memberikan masukkan dan membantu untuk memunculkan
suatu permasalahan yang dirasakan klien baik masalah yang disadari maupun yang
tidak disadari, sedangkan psikoterapis selain menggunakan tehnik
konseling ia juga menggunakan therapy yang sifatnya lebih kepada perubahan pada
prilaku yang sangat substanstib.
APRILIA MAHARANI A (14509412)