Nama anggota :
-
Agustiana
Ayuprasati (15509158)
-
Anna Soraya (15509478)
-
Annisa Kurnia
Yasmin (10509712)
-
Aprilia
Maharani (14509412)
-
Aurina S.
Garini (10509201)
-
Astrid
Wahyuni (14509585)
-
Azwida Faqih (13509016)
-
Briggita
Septiani (10508041)
-
Wendy Zulkifly (10508232)
Kelas : 4 Pa 02
SISTEM INFORMASI
Analisis “Cara Mengetahui Bakat Dengan Sidik Jari”
Video
dan artikel yang terlampir adalah tentang penerapan ilmu kognitif sains. Dalam
video tersebut menginformasikan bahwa untuk mendeteksi bakat seseorang yang tidak
bersifat kasat mata dapat dideteksi dengan mesin digital. Alat tersebut disebut
dengan Dermatoglyphic Multiple Intellegence (DMI) assessment. Dengan alat ini, seseorang yang ingin mengetahui bakatnya tidak
perlu membutuhkan waktu lama seperti yang biasa di lakukan pada tes-bakat manual
psikologi lainnya. Selain itu, alat tes ini juga memiliki keakuratan yang
cukup tinggi. Dapat digunakan oleh balita hingga dewasa dan lanjut usia, serta
masih banyak lagi kelebihan lainnya.
Hal
ini memberi manfaat besar terhadap understanding human decision making,
yakni untuk membantu manusia membuat keputusan. Dalam hal ini, misalnya dapat
membantu orangtua yang sedang bingung untuk menyalurkan potensi anaknya ke
suatu bidang. Atau memberikan metode belajar yang tepat untuk anaknya agar
anaknya dapat sukses mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Perkembangan kemajuan teknologi informasi ini tidak
terlepas dari peran ilmu psikologi terapan, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan
kognitif dan sains. Seperti yang dinyatakan dalam salah satu definisi, bahwa:
Kognitif sains
merupakan studi interdisipliner dari pikiran dan kecerdasan, yang meliputi
filsafat, psikologi, kecerdasan buatan (bagaimana membuat mesin), neurologi,
linguistic, dan antropologi.
Oleh karena kognitif sains merupakan studi
interdisipliner, sehingga ia mampu menggabungkan psikologi sebagai suatu ilmu
pengetahuan dengan ilmu-ilmu lain seperti teknologi informasi, hinggga
menghasilkan ilmu baru yang disebut sebagai psikologi terapan. Dan dengan
psikologi terapan, manusia dapat menciptakan suatu alat atau system seperti
pada alat pendeteksi bakat melalui test fingerprint ini.
Desain “Cara Mengetahui Bakat Dengan Sidik Jari”
Setiap orang merupakan
individu yang unik dan juga bertanggung jawab atas dirinya sendiri untuk
menemukan tujuan hidup masing-masing. Tentu penting mengenali bakat kita adalah
untuk mencapai prestasi dalam hidup kita dengan apa yang kita punya di dalam
diri kita. Karena bakat adalah unsur dasar potensi dalam diri untuk mewujudkan
sebuah prestasi yang tentunya sangat penting.
Kini, kita sudah bisa
melibatkan teknologi dalam mendeteksi bakat. Teknologi ini dikenal dengan
Dermatoglyphic Multiple Intellegence (DMI) assessment. Dengan teknologi ini,
seseorang tidak perlu lagi dihadapkan pada serangkaian tes dan wawancara, serta
tidak tergantung pada kondisi psikologis orang tersebut. Akurasinya bisa
mencapai 90-95 %.
Dalam situs DMI dituliskan
bahwa DMI merupakan suatu metode untuk mengenali bakat / potensi otak kanan dan
otak kiri serta mengenali potensi kecerdasan. Metode DMI ini ditemukan teorinya
oleh Bapak Howard Gardner. Namun, aplikasi MI di dalam kelas pembelajaran
adalah Bapak Thomas Armstrong. Tetapi, DMI ini dikembangkan oleh warga negara
Singapura Mr. Eric Lim Choo Siang dan Mr. John Choo.
DMI merupakan salah satu
alternatif pencarian bakat yang berbasis teknologi terkini melalui sidik jari
seseorang. Sidik jari setiap orang akan berbeda, sebagaimana bakat yang
berbeda-beda di setiap orang. DMI merupakan suatu system yang mampu
mengidentifikasi potensi bawaan yang dengan teori genetika yang diturunkan.
Berdasarkan penelitian selama beberapa dekade, ilmuwan telah menemukan bahwa
sidik jari kita merupakan implikasi dari perkembangan antara sidik jari dengan
otak manusia.
Roger W.Sperry, peraih
nobel dibidang ilmu pengetahuan, menemukan bahwa otak berhubungan dengan
tangan. Otak kanan berhubungan dengan otak kiri, sedangkan otak kiri
berhurhubungan dengan tangan kanan. Antara keduanya juga mempunyai fungsi yang
berbeda. Otak kiri lebih mengarah ketatanan dan logika, sedangkan otak kanan lebih
mengarah keabstraksi dan emosi.
Penemuan Sperry tersebur
terus berkembang. Dalam perkembangannya ternyata bagian-bagian lebih detil
diotak kiri dan kanan lebih berhubungan dengan jari-jari yang ada di tangan.
Bahkan ada keselarasan tertentu dalam pembentukan bagian-bagian otak dengan
pembentukan fingerprint (sidik jari) pada masing-masing jari. Saat bayi masih
ada dalam kandungan berangkat dari sinilah pengukuran kecerdasan melalui
fingerprint disusun. Fingerprint pada ibu jari berkorelasi dengan bagian otak
prefrontal. Fingerprint pada telunjuk berkolerasi dengan bagian otak frontal.
Fringerprint pada ibu jari tengah berkolerasi dengan bagian otak parietal.
Fingerprint pada jari manis berhubungan dengan bagian otak temporal. Sedangkan,
fingerprint pada kelingking berhubungan dengan bagian otak occipital.
Sistem ini mengenalkan
mengenai prosentase dan potensi otak kanan-kiri, delapan kecerdasan majemuk,
kepekaan belajar, modalitas belajar, karakter komunikasi belajar dan gaya
manajemen kerja. Dengan adanya kemungkinan akan ribuan kombinasi , tes DMI ini
mampu menunjukkan bagaimana cara terbaik yang harus diberikan/dilakukan untuk
proses pendidikannya, pengembangan dirinya dan karir yang sebaiknya digeluti
untuk mencapai kesuksesan.
Dalam pengembangan system
ini, para ahli dermatoglyphics telah membuat profil-profil pola secara
psikologis dan fisiologis pada lebih dari 500 ribu individu sejak tahun 1985 di
Cina, Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia yang menghasilkan
database sebagai studi perbandingan yang mampu membantu individu untuk memahami
potensi dirinya.
Secara umum ada 3 pola sidik jari , busur (
arch) , sangkutan (loop) dan lingkaran ( whorl). Selebihnya adalah varian dan
kombinasi yang kemudian menjadi bentuk tersendiri.
Sidik Jari Pola Arch.
Pola Arch bentuknya melengkung seperti busur panah ( Flat Arch) dan ada yang seperti mata anak panah (Tented Arch). Pola sidik jari Arch terbagi menjadi dua yaitu Flat Arch dan Tented Arch.
Orang dengan pola sidik jari Arch memiliki karakter
Pola Arch bentuknya melengkung seperti busur panah ( Flat Arch) dan ada yang seperti mata anak panah (Tented Arch). Pola sidik jari Arch terbagi menjadi dua yaitu Flat Arch dan Tented Arch.
Orang dengan pola sidik jari Arch memiliki karakter
-
Mengikuti tradisi dengan
sedikit pemikiran mandiri , Flat Arch
-
Senang mengungkapkan kedalam
intelektual, Tented Arch. Sewaktu masih kanak-kanak anak berpola arch ini
senang bertanya dengan " Mengapa ... "
-
Memiliki nilai tradisional dan
akhlak yang tinggi
-
Mengalami kesulitan jika
melihat sifat-sifat negatif ada pada diri mereka sendiri.
Menurut pendapat ahli fingerprint test
jika pola Arch ini terdapat pada :
-
Pola Arch dijari telunjuk maka
orang tersebut memiliki pandangan tradisional terhadap karier, ambisi dan
kepemimpinan mereka sendiri. Mereka percaya harus bekerja keras untuk
mendapatkan uang, menyimpannya dan menginvestasikannya untuk masa depan.
-
Pola Arch dijari tengah, maka
orang tersebut memegang niilai-nilai tradisional mengenai pemikiran. Pendidikan
adalah satu-satunya cara menuju sukses. Kegagalan mereka seperti dalam bidang
penyalahgunaan obat dan memanipulasi orang lain.
-
Pola Arch dijari manis, maka
orang tersebut memegang nilai tradisional yang berhubungan dengan emosi, misal
laki-laki tidak boleh menangis.
-
Pola Arch di jari kelingking,
maka orang tersebut memegang nilai tradisional yang mengenai komunikasi, agama
dan seks. Mereka akan sungguh-sungguh mengikuti dogma, ajaran agama tertentu.
Mereka akan sering bertanya " Mengapa ... " untuk mencari kebenaran.
-
Pola Arch di ibujari, maka
orang tersebut memegang nilai tradisional dalam menerima nafsu dan keinginan.
Bahkan setelah kepribadian berkembang, masih ada kecenderungan yang kuat kearah
sikap-sikap dominasi. Kegagalan mereka adalah ketika mereka jatuh dan menjadi
mangsa nafsu dan keinginan mereka sendiri.
-
Pola Arch di Telunjuk dan Jari
Tengah, maka hal ini menunjukkan akal yang sangat dalam. Tapi kadang-kadang
agak lambat menyerap konsep-konsep.
Analisa Sidik Jari
Analisa sidik jari adalah sebuah metode
pengukuran dengan pemindaian (scanning) sidik jari anak untuk mengetahui gaya
bekerja otak yang paling dominan dalam kaitannya dengan potensi, motivasi,
karakter, dan gaya belajar anak.
Dalam ilmu Dermatoglyphics (ilmu tentang analisa pola sidik jari) yang diawali oleh Guard Bidloo pada tahun 1685, menemukan bahwa sejak usia kandungan 13 minggu Pola sidik jari manusia telah terbentuk, dan akan lengkap diusia 24 minggu. Dalam kenyataannya pola sidik jari manusia tidak ada yang sama, kemungkinan kesamaannya adalah 1:64.000.000.000.
Secara Genetis sidik jari bersifat menetap dan spesifik pada proses perkembangan susunan syaraf pusat, sehingga memiliki korelasi yang menentukan struktur otak yang dominan yang kemudian diinterpretasikan secara psikologi untuk mengetahui kecendrungan BAKAT, KECERDASAN, KARAKTER, MOTIVASI, TEKANAN, TINGKAT KESETABILAN DIRI, DAN GAYA (BELAJAR, BERFIKIR, DAN BEKERJA) secara genetis.
Analisa sidik jari memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibadingkan dengan metode pengukuran lainnya (klaim akurasi 87%). Sehingga aplikasi penggunaan ilmu analisa sidik jari dalam kehidupan sangat luas. Salah satunya adalah pada proses intdentifikasi forensik dan keamanan. Proses analisa sidik jari simple, praktis, efesien, dan aplikatif. Bisa digunakan untuk segala usia segala kondisi dengan waktu yang relatif singkat.
Dalam ilmu Dermatoglyphics (ilmu tentang analisa pola sidik jari) yang diawali oleh Guard Bidloo pada tahun 1685, menemukan bahwa sejak usia kandungan 13 minggu Pola sidik jari manusia telah terbentuk, dan akan lengkap diusia 24 minggu. Dalam kenyataannya pola sidik jari manusia tidak ada yang sama, kemungkinan kesamaannya adalah 1:64.000.000.000.
Secara Genetis sidik jari bersifat menetap dan spesifik pada proses perkembangan susunan syaraf pusat, sehingga memiliki korelasi yang menentukan struktur otak yang dominan yang kemudian diinterpretasikan secara psikologi untuk mengetahui kecendrungan BAKAT, KECERDASAN, KARAKTER, MOTIVASI, TEKANAN, TINGKAT KESETABILAN DIRI, DAN GAYA (BELAJAR, BERFIKIR, DAN BEKERJA) secara genetis.
Analisa sidik jari memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibadingkan dengan metode pengukuran lainnya (klaim akurasi 87%). Sehingga aplikasi penggunaan ilmu analisa sidik jari dalam kehidupan sangat luas. Salah satunya adalah pada proses intdentifikasi forensik dan keamanan. Proses analisa sidik jari simple, praktis, efesien, dan aplikatif. Bisa digunakan untuk segala usia segala kondisi dengan waktu yang relatif singkat.
Sidik jari keluar dari fleshes interior kulit. Bahkan kembar siam
memiliki berbagai sidik jari. Loop adalah sidik jari yang paling umum. Telapak
tangan 60% memiliki pola tersebut. Pola lainnya adalah whorls, Arches, dan
aksidensi. Sarana penting sidik jari memeriksa menggunakan "Karakteristik
Kelas" mereka. Jari kami tercakup dalam pori-pori kulit yang menghasilkan
minyak dan keringat terdeteksi oleh bubuk sidik jari tua yang baik. Sidik jari
tidak terdeteksi disebut sebagai "laten". Laser ini membantu dalam
mendapatkan sidik jari dari tubuh manusia. Identifikasi penjahat adalah
penggunaan paling umum dari sidik jari dan database komputer telah benar-benar
membantu dalam tujuan ini.
Sidik jari
(bahasa Inggris: fingerprint) adalah hasil reproduksi tapak jari baik
yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan
pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit
telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan
sampai kesemua ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit
sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus
menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang
membentuk struktur tertentu.
Sidik jari untuk identifikasi
Identifikasi sidik jari, dikenal dengan daktiloskopi adalah ilmu
yang mempelajari sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali identitas orang
dengan cara mengamati garis yang terdapat pada guratan garis jari tangan dan
telapak kaki. Daktiloskopi berasal dari bahasa Yunani yaitu dactylos
yang berarti jari jemari atau garis jari, dan scopein yang artinya
mengamati atau meneliti. Kemudian dari pengertian itu timbul istilah dalam
bahasa Inggris, dactyloscopy yang kita kenal menjadi ilmu sidik jari.
Sejarah Ilmu Sidik Jari di Indonesia
Ilmu sidik jari di Indonesia khususnya di kalangan kepolisian [harus
dicek kebenarannya] dirintis oleh seorang desertir SS Nazi Jerman yang lari ke
Belanda dan kemudian ditempatkan di Makassar oleh pemerintah kolonial Belanda
sebagai perwira polisi. Setiap taruna Akpol di Indonesia mengenal namanya
sebagai perintis sidik jari di kalangan kepolisian Indonesia.
Fungsi sidik jari
Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari
dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari manusia digunakan untuk
keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari
persis sama. Hal ini mulai dilakukan pada akhir abad ke-19.
Sidik jari kaki bayi juga diambil di rumah sakit untuk identifikasi
bayi. Ini bertujuan untuk mencegah tertukarnya bayi yang sering terjadi di
rumah sakit.
Tes Bakat Sidik
Jari DMI (fingerprint test DMI)
Dermatoglyphics
Multiple Intelligence - Assessment (DMI) adalah ilmu /
Metoda yang berbasis teknologi canggih (statistika & program komputer) guna
membaca / mendeteksi PETA POTENSI DIRI melalui sidik jari (fingerprints).
Kegunaan utama dari DMI ini adalah sebagai
berikut :
-
Merupakan salah satu alternatif pencarian
bakat/potensi bawaan
-
Untuk memilih jurusan/pendidikan lanjutan yang
sesuai dengan bakatnya/potensinya
-
Untuk penempatan/penugasan/mutasi/rotasi
karyawan yang sesuai antara bakat dengan jabatannya
Untuk dapat memperoleh hasil tersebut,
diperlukan sistematika kerja yang mampu mengolah data mentah menjadi suatu
informasi berguna yang berbasis komputer.
Sistematika kerja dari finger print DMI
adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan
beberapa sampel (pola sidik jari) dari tokoh-tokoh berprestasi. Misalnya,
seorang tokoh yang memiliki dominasi bakat di bidang musik memiliki pola sidik
jari seperti apa? Seorang yang memiliki dominasi bakat di bidang musik, akan
berbeda pola sidik jarinya terhadap orang yang memiliki bakat di bidang
lainnya. Dan sebaliknya, jika ia memiliki kemiripan pola sidik jari, maka
kemungkinan besar akan memiliki dominasi bakat di bidang yang sama.
2. Melakukan
penelitian terhadap sampel yang telah dikumpulkan sebagai bahan yang akan
dijadikan dasar bagi system data tersebut. Ada 3 pola utama dalam pola sidik
jari, yakni:
a.
Arch:
Bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari
satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari
lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah.
b.
Loop:
Bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang
dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan
yang ditarik diantara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti kearah
sisi semula.
c.
Whorl:
Yaitu sidik jari yang mempunyai dua delta dan sedikitnya satu
garis melingkar di dalam pattern area yang berjalan di depan kedua delta. Whorl
sendiri terbagi menjadi Plain Whorl, Central Pocket Loop Whorl. Double Loop
Whorl dan Accidental Whorl.
3. Setelah
itu, untuk menetapkan system DMI assessment, diperlukan juga teori multiple
intelegensi dari Howard Gardner yang akan menjadi acuan bagi pembenaran dari
hasil kerjanya. Ada 8 macam multiple intelgency menurut Howard Gardner, yaitu:
4. Kemudian
untuk pengoperasiannya, tester
(penguji) hanya mengambil data (sidik jari) dari individu yang akan di tes (testee). Data yang di ambil dari individu
kemudian di olah kedalam server komputer. Selain memiliki nilai akurasi yang
tinggi, hal ini juga yang menjadikan tes ini lebih efisien karena hemat waktu.
5. Selanjutnya,
alat ini dapat menghasilkan informasi (printout)
yang rinci dan efektif tentang analisa
dan peta rekomendasi diri yang beberapa di antaranya sebagai berikut:
a.
Left Brain or Right Brain, yakni untuk
mengetahui otak mana yan lebih mendominasi kita dalam bekerja.
b.
Diagram yang menunjukkan hasil analisis bakat
dari tes fingerprint
c.
Understanding the Human Brain (untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan belajar)
d.
Communication character (untuk mengetahui
karakter dalam berkomunikasi)
Sumber:
http://myblogiky.blogspot.com/2011/01/cara-mengetahui-bakat-dengan-sidik-jari.html#ixzz2AQCiSY69
http://myblogiky.blogspot.com/2011/01/cara-mengetahui-bakat-dengan-sidik-jari.html#ixzz2AQCiSY69
Link video :
http://www.youtube.com/watch?v=BYocZtuHD3k
No comments:
Post a Comment